Kamis, 02 Maret 2017

jalur pedestrian baru di bogor keren

Wisata Super Murah di Bogor, Keliling Jalur Pedestrian Baru


Bogor, KOMPAS.com - Wisata tak melulu harus menghabiskan uang. Seperti berjalan kaki menikmati hawa sejuk Kota Bogor, Jawa Barat dan bersosialisasi dengan masyarakat bisa menjadi alternatif wisata yang murah.

Semua hal tersebut  gratis dan dapat dilakukan di jalur pedestrian baru di depan Kebun Raya Bogor
"Jalur pedestrian ini baru, bari disahkan tadi pagi (15/1/2017) oleh Pak Wali Kota. Pengerjaannya sejak pertengahan tahun lalu," kata Kasatpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi yang ditemui saat KompasTravel berwisata di jalur pedestrian baru depan Kebun Raya Bogor, Minggu (15/1/2017). 


KompasTravel memulai perjalanan dari Lawang Salapan, landmark baru Kota Bogor yang terletak persis di seberang Tugu Kujang. Dari sana, perjalanan dilakukan dengan jalan kaki melewati Jalan Otista, Jalan Pajajaran, Jalan Juanda, dan Jalan Jalak Harupat. 
Kompas.com/Silvita Agmasari Jalur pedestrian di depan Kebun Raya Bogor.
 Berjalan kaki terasa nyaman di jalur pedestrian baru kota Bogor ini. Sebab alas dari batu masih mulus dan datar sehingga nyaman untuk dipijak. Selain itu jalur pedestrian baru ini juga memiliki ukuran yang cukup lebar, mulai dari empat sampai tujuh meter. 
Jalur pedestrian baru ini dibagi menjadi dua yakni jalur khusus pejalan kaki dan sepeda. Dengan porsi jalur pejalan kaki yang lebih lebar. 

Ada pula jalur khusus untuk penyandang disabilitas berupa ubin petunjuk yang permukaannya tak rata dan bewarna kuning di bagian tengah di jalur pedestrian baru Kota Bogor ini.
Jangan takut bosan saat mengelilingi jalur pedestrian Kebun Raya Bogor. Khususnya di akhir pekan, pejalan kaki akan dengan mudah menemukan komunitas olahraga di Bogor seperti komunitas lari, sepeda, skate board, sampai sepatu roda yang ramah untuk diajak bersosialisasi. 
Hiburan lainnya, pejalan kaki juga dapat memberi makan rusa di jalur pedestrian yang melewati Jalan Juanda, dan menikmati asrinya pemandangan dan sejuknya hawa Kebun Raya Bogor dari jalur pedestrian yang melewati jalan Jalak Harupat.
Kompas.com/Silvita Agmasari Mencoba sepeda drift di jalur pedestrian depan Kebun Raya Bogor.
Petugas Satpol PP yang siaga di jalur pedestrian ini pada akhir pekan juga membuat pejalan kaki lebih aman dan bebas hambatan dari pedagang kaki lima. Uniknya pejalan kaki akan mendapati petugas Satpol PP mengenakan alat bantu transportasi yakni sepatu roda dan air wheel, bukan berjalan kaki biasa. 
Saran KompasTravel jika ingin menikmati jalur pedestrian baru di depan Kebun Raya Bogor, pilihlah waktu di akhir pekan dan di pagi hari ketika suasana begitu hidup dengan aktivitas pengguna jalur pedestrian lain. Selain itu gunakan sepatu dan pakaian yang nyaman untuk berjalan kaki. Selamat berwisata dan berolahraga!

Minggu, 13 Januari 2013

Letak Geografis bogor

LETAK GEOGRAFIS KOTA BOGOR
Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS, kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata.


KETINGGIAN 
Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 m dan maksimum 330 m dari permukaan laut.
IKLIM 
Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26’ C dengan suhu terendah 21,8’ C dengan suhu tertinggi 30,4’ C. Kelembaban udara 70 %, Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari.
WILAYAH ADMINISTRASI
Luas Wilayah Kota bogor sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Kemudian Secara Administratif kota Bogor terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa (lima diantaranya termasuk desa tertinggal yaitu desa Pamoyanan, Genteng, Balungbangjaya, Mekarwangi dan Sindangrasa), 210 dusun, 623 RW, 2.712 RT dan dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten Bogor yaitu sebagai berikut :
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Kemang, Bojong Gede, dan Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Sukaraja dan Kec. Ciawi, Kabupaten Bogor.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Darmaga dan Kec. Ciomas, Kabupaten Bogor.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cijeruk dan Kec. Caringin, Kabupaten Bogor.
Potensi Kota

KONDISI GEOGRAFIS KOTA BOGOR
Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27% dari luas propinsi  Jawa Barat. Kota Bogor ini terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal, yang meliputi 68 Kelurahan.
Ciri–ciri daerah perkotaan adalah kepadatan penduduk per kilometer persegi sangat tinggi diatas 5.000 jiwa/km2, untuk Kota Bogor rata-rata per kilometer ditempati sebanyak 6.662 jiwa penduduk. Kepadatan tertinggi ada di kecamatan Bogor Tengah yaitu sebesar 11.770 jiwa/km2 dan terendah ada di kecamatan Bogor  Selatan 5.019 jiwa/km2.
Kota Bogor terletak diantara 106 480 BT dan 6 360 LS serta mempunyai ketinggian rata rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter, kemiringan lereng antara 0-3%, 4-15%, 16-30% dan diatas 40% dengan jarak dari Ibu Kota kurang lebih 60 Km, dikelilingi Gunung Salak, Gunung Pangrango dan  Gunung Gede.
Kota Bogor berpenduduk 820.707 jiwa dengan komposisi 419.252 Laki- laki dan perempuan 401.455  jiwa, dikenal dengan sebutan Kota Hujan karena memiliki curah hujan yang tinggi yaitu berkisar 3.500 – 4.000 milimeter pertahunnya.
Secara umum Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari endapan (batuan sedimen) dua gunung berapi, yaitu gunung Pangrango (berupa satuan breksi tupaan/kpbb) dan Gunung Salak  (berupa aluvium/kal dan kipas aluvium/kpal). Lapisan batuan ini berada agak dalam dari permukaan tanah dan jauh dari daerah aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa aluvial yang tersusun oleh tanah, pasir dan kerikil hasil dari pelapukan endapan yang baik untuk vegetasi. Dari struktur geologi tersebut, maka Kota Bogor memiliki daya dukung tanah yang berada antara 1,5 Kg/Cm2.
Sebagai salah satu bagian dari propinsi Jawa Barat, Kota Bogor merupakan penyangga Ibu Kota Negara yang memiliki Asset Wisata Ilmiah yang bersifat Internasional (Kebun Raya). Pusat Kota Bogor terletak 100 Km disebelah Selatan dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang pada jaman dahulu kala merupakan pelabuhan terpenting bagi Negara Pakuan Pajajaran yang pusatnya sekitar BatuTulis di Selatan Kota Bogor.
Kota Bogor dengan ketinggian dari permukaan laut minimal 190 meter dan maksimal 330 meter, memiliki udara rata - rata setiap bulannya adalah 26oC dan suhu udara terendah 21,8o C,  dengan kelembaban udara kurang lebih 70%. Sedangkan curah hujan cukup besar setiap tahunnya yaitu berkisar antara 3500-4000 mm dengan luas 4.992,30 Ha, antara 4000-4500 mm dengan luas 6.424,65 Ha, dan antara  4500-5000 mm dengan luas 433,05 Ha, terutama pada bulan Desember sampai dengan bulan Januari.

Kota Bogor yang disebut sebagai Kota Hujan dialiri beberapa sungai yang permukaan airnya jauh dibawah permukaan Kota, yaitu Sungai Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi, dan Cibalok, maka boleh dikatakan secara umum Kota Bogor aman dari bahaya banjir.

Asal mula Nama kota Bogor


Berasal dari bahasa Sunda, “Bogor” memiliki arti “droogetapte kawoeng” (pohon enau yang telah habis di sadap) atau arti lainnya “bladerlooze en taklooze boom” (pohon yang tidak berdaun dan tidak bercabang). Kota ini kembali ditemukan melalui sebuah ekspedisi pada tahun 1687oleh Tanujiwa yang mendirikan sebuah perkampungan di Parung Angsana atau Kampung Baru. Dikarenakan Tanujiwa telah membuat beberapa kampung baru lainnya, maka De Haan mulai membuat daftar bupati-bupati, dan secara resmi menggabungkan beberapa kampung tersebut, menjadi sebuah kota baru pada tahun 1745. Pada tahun itulah Bogor yang dikenal sebagai Buitenzorg mulai berdiri dari sembilan kampung-kampung di daerah tersebut. Pada saat itupun Bogor masih penuh dengan penduduk Belanda, bahkan Kebun Raya sendiri baru didirikan pada tahun 1817. Buitenzorg pun mulai di lepas oleh Belanda dan diserahkan kepada Batavia pada tahun 1941 berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Belanda di Hindia Belanda No. 11 tahun 1866, No. 208 tahun 1905 dan No. 289 tahun 1924 yang menyatakan bahwa wilayah Bogor seluas 22 Km persegi, terdiri dari 2 sub distrik dan 7 desa. Buitenzorg pun baru resmi menjadi kota Bogor pada tahun 1950 dimana wilayahnya pun semakin berkembang setiap tahunnya, sampai pada yang diketahui pada saat ini.
Sumber: Sejarah Bangsa Indonesia

Sabtu, 12 Januari 2013

Bogor kotaku

Bogor merupakan tempat tinggal aku sejak 1979, jadi bogor sudah tidak asing lagi bagiku..
kaena disitu aku besar, aku sekolah TK, SD, SMP, SMA, kuliah S1 , kecuali kuliah S2 di Jakarta
sebelum di Bogor aku lahir di bandung, lalu pernah juga tinggal di jakarta walau cuma sebentar
Aku setelah menikah pernah tinggal di kota lain, dibawa suami istilahnya, tapi entah kenapa yang pertama kuingat itu malah  pasar anyar, seperti terbayang-bayang selalu ...hingga akhinya aku balik lagi ke bogor..
Tempat2 yang sering kulewati, kudatangi gak banyak yah mungkin :
1.Suryakencana , yang merupakan jalan yang panjang, dimana banyak toko grosir, surga makanan, dll, terbentang sepanjang beberapa km,  disana bisa jalan kaki juga bisa karena macet, makanan khas bogor juga banyak disana, seperti soto bogor, soto mie, es pala, es doger, bir pletok, colenak,  asinan  jagung ,minuman juga  enak2 dan terjangkau..banyak deh coba deh datang sendiri , kalau naik kereta tinggal naik  02 dari taman topi (jalan dulu dari stasiun ada tempat jalan kakinya sekarang), kalau dari terminal bogor, yah harus kelilingin dulu itu kebun raya  sampe ketemu  suryakencana sebelumnya ada BTM
2.Jl.Pajajaran  yang melintang dari deket EKA LOS sampe  itu jambu dua....disitu ada BOTANI , ada berbagai kuliner menarik di BOTANI , tugu kujang terus ujungnya ada PLAZA jambu dua... deket situ juga ada tempat makanan di BantarJati, waduh makanan apa aja ada...mulai dari kaki lima, gerobak, sampai yang di Caffe, REsto gitu ....
3.Air mancur, tempat nongkrong juga nih , disitu ada ba nsus terkenal, yang katanya sih sejak tahun 60 an, rasanya mantaps, kalau gak salah 4500 aja udah bisa menikmatinya, ada air mancur juga
4.Taman Topi , sekitar taman topi banyak kuliner juga, waaaaaah ...asik ..disitu dekat stasiun kereta, kalau ke bogor enak naik kereta gak macet, ada ekonomi, ada commuter, tapi ekonomi sekarang jarang banget